“Carilah
ilmu sampai ke negeri Cina!”. Betapa penting nya ilmu hingga Rasulullah pun
mewanti-wanti kita untuk tetap mencari ilmu kapanpun dan dimanapun. Teringat sebuah
kisah klasik dari negeri Jepang setelah terjadinya Perang Dunia II. Kita semua
tahu bahwa pada PD II negeri jepang menjadi kubu pesakitan. Selain menjadi
pihak yang kalah, jepang juga mendapat sanksi yang tidak sedikit dari dunia
internasional. Selain korban jiwa yang banyak, satu hal yang tidak akan
dilupakan adalah masyarakat di Hiroshima dan Nagasaki. Bom Atom yang dijatuhkan
sekutu di dua wilayah tersebut memberikan efek yang mungkin hingga saat ini
masih terlihat.
Namun ada satu hal menarik disini yang patut kita
garis bawahi. Setelah perang berakhir, di tengah kerugian yang sangat banyak,
hal yang pertama yang ditanyakan oleh Kaisar Jepang adalah masih ada berapa
guru yang tersisa. Bertahun-tahun masyarakat jepang hidup dalam tekanan mental
kalah perang, namun tidak dengan sistem pendidikan mereka yang terus melaju. Ilmu
pengetahuan digeber, pendidikan dari umur dini sampai jenjang tinggi sangat di
perhatikan. Satu tujuan pemerintah saat itu, ilmu pengetahuan dan tentunya
kemajuan teknologi.
Sekarang kita lihat bagaimana kehidupan masyarakat
jepang, dari yang dulu penuh kesengsaraan menjadi masyarakat yang modern. Macan
Asia yang dulu hidup dalam kemiskinan sekarang menjadi salah satu negara dengan
tingkat kesejahteraan yang tinggi. Disini kita simpulkan bahwa tingkat
pendidikan masyarakat berbanding lurus dengan tingkat kehidupan masyarakat. Semakin
tinggi tingkat pendidikan masyarakat, semakin rendah pula tingkat kemiskinan. Jadi
kalau mau sejahtera, benahi dulu sistem pendidikannya, mengingat betapa
pentingnya ilmu pengetahuan itu.
No comments:
Post a Comment