Monday, 12 October 2015

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN



Apa itu EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)?
Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja.

Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa. Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis.
Secara umum, hal-hal yang diatur dalam EYD adalah:
1.       Penulisan huruf, termasuk huruf kapital dan huruf miring.
2.       Penulisan kata.
3.       Penulisan tanda baca.
4.       Penulisan singkatan dan akronim.
5.       Penulisan angka dan lambang bilangan.
6.       Penulisan unsur serapan.

Perbedaan Ejaan Yang Disempurnakan dan Ejaan Lama
Sebelum menjadi EYD, ada beberapa tahapan perubahan ejaan. Yaitu:
a.       Ejaan Van Ophuijsen
Ejaan ini digunakan untuk menuliskan kata-kata Melayu menurut model yang dimengerti oleh orang Belanda, yaitu menggunakan huruf Latin dan bunyi yang mirip dengan tuturan Belanda, antara lain:
huruf 'j' untuk menuliskan bunyi 'y', seperti pada kata jang, pajah, sajang.
huruf 'oe' untuk menuliskan bunyi 'u', seperti pada kata-kata goeroe, itoe, oemoer (kecuali diftong 'au' tetap ditulis 'au').
tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan bunyi hamzah, seperti pada kata-kata ma'moer, ‘akal, ta’, pa’, dinamaï.
b.      Ejaan Republik
Adalah ketentuan ejaan dalam Bahasa Indonesia yang berlaku sejak 17 Maret 1947. Ejaan ini kemudian juga disebut dengan nama edjaan Soewandi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu.
Perbedaan-perbedaan antara ejaan ini dengan ejaan Van Ophuijsen ialah:
huruf 'oe' menjadi 'u', seperti pada goeroe → guru.
bunyi hamzah dan bunyi sentak yang sebelumnya dinyatakan dengan (') ditulis dengan 'k', seperti pada kata-kata tak, pak, maklum, rakjat.
kata ulang boleh ditulis dengan angka 2, seperti ubur2, ber-main2, ke-barat2-an.
awalan 'di-' dan kata depan 'di' kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Kata depan 'di' pada contoh dirumah, disawah, tidak dibedakan dengan imbuhan 'di-' pada dibeli, dimakan.
c.       Ejaan Yang Disempurnakan
Diresmikan pada 23 Mei 1972 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mashuri untuk menggantikan Ejaan Soewandi dengan beberapa perubahan dari ejaan sebelumnya:
'tj' menjadi 'c' : tjutji → sekarang cuci
'dj' menjadi 'j' : djarak → sekarang jarak
'j' menjadi 'y' : sajang → sekarang sayang
'nj' menjadi 'ny' : njamuk → sekarang nyamuk
'sj' menjadi 'sy' : sjarat → sekarang syarat
'ch' menjadi 'kh' : achir → sekarang akhir


Tanda Baca dan Fungsinya
a.       Tanda titik (.)
Fungsi:
-          Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan,
-          Diletakan pada akhir sinkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan,
-          Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum,
b.      Tanda Koma (,)

Fungsi:

-          Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang,
-          Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat,
-          Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam kalimat, dll.
c.       Tanda Seru (!)

Fungsi:

-          Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.
d.      Tanda Titik Koma (;)

Fungsi:

-          Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara
-          Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
e.      Tanda Titik Dua (:)

Fungsi:

-          Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
-          Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
-          Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan
f.        Tanda Hubung (-)

Fungsi:

-          Menyambung unsur-unsur kata ulang
-          Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing
g.       Tanda Elipsis (…)

Fungsi:

-          Mengambarkan kalimat yang terputus-putus
-          Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan
h.      Tanda Tanya (?)

Fungsi:

-          Tanda tanya selalunya dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.
-          Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
i.         Tanda Kurung ( )

Fungsi:

-          Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan
-          Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan
-          Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan
j.        Tanda Kurung Siku ( [..] )

Fungsi:

-          Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain
-          Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung
k.       Tanda Petik (“…”)

Fungsi:

-          Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain
-          Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat
-          Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal
l.         Tanda Petik Tunggal (‘..’)

Fungsi :

-          Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain
-          Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing
m.    Tanda Garis Miring (/)

Fungsi:

-          Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat
-          Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat
n.      Tanda Penyingkat (Apostrof) (‘)

Fungsi:

-          Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata.
Refrensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Pedoman_penulisan_tanda_baca
https://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan_Yang_Disempurnakan

No comments:

Post a Comment

RAJA PONSEL PINTAR YANG TAK PERNAH JAUH DARI MASALAH

DISCLAIMER : Cerita-cerita dan konten di     dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, instans...