STRUKTUR
ORGANISASI TELKOM GROUP
Dalam postingan ini, saya ingin menyampaikan beberapa uneg-uneg saya tentang Struktur Organisasi suatu perusahaan BUMN terkemuka, PT. Telkom atau lebih tepatnya Telkom Group. Alasan saya mengambil Telkom sebagai bahan analisis saya adalah karena sudah lumayan lama bekerja di salah satu sub dari Telkom Group, jadi minimal sedikit tau lah. OK, tidak usah lama-lama intermezzonya langsung cekidot.
Bermula dari didirikannya sebuah badan usaha swasta
penyedia layanan pos dan telegraf pada tahun 1882, layanan komunikasi
dikonsolidasikan oleh pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf
(PTT). Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856 dimulai pengoperasian layanan
jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia)
dengan Bogor (Buitenzorg), momen tersebut di kemudian hari atau tepatnya tahun
2009 dijadikan sebagai hari lahir Telkom.
1. Struktur Organisasi Telkom Group
Menurut seorang profesor emeritus manajemen di San
Diego State University, Stephen P. Robbins,menyatakan bahwa struktur organisasi
adalah cara tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara
formal. Struktur organisasi bisa juga diartikan sebagai tingkatan-tingkatan
suatu organisasi atau kelompok dari level terbawah hingga level tertinggi yang
saling bekerja sama untuk mencapai tujuan. Di setiap level /jabatan dalam suatu
struktur organisasi perlu adanya pembagian tugas dan wewenang yang jelas serta
adanya ketua yang bertanggung jawab atas segala kegiatan organisasi demi
tercapainya tujuan.
Terdapat beberapa faktor utama untuk menentukan
rancangan struktur organisasi, yaitu :
- Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya.
- Teknologi yang digunakan.
- Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
- Dan ukuran organisasi.
Berikut ini adalah Struktur Organisasi Telkom Group:
Direktur
Utama Group merupakan perwakilan dari Management Group yang terdiri dari Dewan
Komisaris dan Dewan Direksi.
a.
Dewan
Komisaris
Dewan
Komisaris dipilih melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Dewan Komisaris melakukan
pengawasan terhadap manajemen dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya
serta memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai hal-hal yang dianggap
penting dalam pengelolaan Perseroan. Dewan Komisaris bertanggungjawab kepada
Rapat Umum Pemegang Saham.
Terdiri
dari Presiden Komisaris, Wakil Presiden Komisaris, Komisaris Independent dan
Komisaris.
b.
Dewan
Direksi
Direksi
diangkat atau diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Direksi bertanggungjawab atas pelaksanaan strategi untuk mencapai tujuan
Perseroan. Direksi juga bertanggungjawab untuk memelihara aset dan sumber daya
yang dimiliki oleh Perseroan untuk mencapai tujuan tersebut.
Dewan
Direksi di Telkom Group terdiri dari:
1. Direktur
Utama
2. Direktur
Innovation and Strategic Portofolio
3. Direktur
Enterprise and Bussiness Service
4. Direktur
Consumer Service
5. Direktur
Wholesale and International Service
6. Direktur
Keuangan
7. Direktur
Human Capital Management
8. Direktur
Network and IT Solution
2.
Visi
dan Misi Telkom Group
Visi
- “To become a leading Telecommunication, Information, Media, Edutainment and Services (“TIMES”) player in the region”.
Misi
- · Menyediakan layanan “more for less” TIMES.
- · Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
Dengan Corporate Culture: The Telkom
Way dan Basic Belief: Always The Best. Maka untuk mewujudkannya harus berpegang
teguh pada Core Values: Solid, Speed, Smart dan menerapkan budaya: Imagine, Focus,
Action.
3.
Riwayat
Singkat Telkom Group
1882, sebuah
badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk pada masa
pemerintahan kolonial Belanda.
1906, Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT).
1945, Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang.
1961, Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
1974, PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional.
1980, PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.
1989, Undang-undang nomor 3/1989 tentang Telekomunikasi, tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
1991, Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25 tahun 1991.
1995, Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange.
1996, Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra – dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten – dengan mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta – dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan – dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia – dengan mitra PT Bukaka Singtel.
1999, Undang-undang nomor 36/1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi.
2001, TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM.
2002, TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
1906, Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT).
1945, Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang.
1961, Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
1974, PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional.
1980, PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.
1989, Undang-undang nomor 3/1989 tentang Telekomunikasi, tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
1991, Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25 tahun 1991.
1995, Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange.
1996, Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra – dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten – dengan mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta – dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan – dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia – dengan mitra PT Bukaka Singtel.
1999, Undang-undang nomor 36/1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi.
2001, TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM.
2002, TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
4.
Portofolio
Bisnis Telkom Group
Telkom Group adalah perusahaan
penyedia Jasa Telekomunikasi di Indonesia yang masuk dalam salah satu BUMN yang
mayoritas sahamnya masih dikuasai negara. Layanan utama yang ditawarkan adalah
layanan Suara (Kabel dan Nirkabel) serta Data (Kabel dan Nirkabel). Dan menyasar
juga ke layanan lain dibidang informasi semisal Media dan Edutainment, termasuk
cloud-based dan server-based managed services dan masih banyak lagi.
Secara garis besar berikut layanan
yang ditawarkan Telkom Group:
a. Telekomunikasi
Sebagai
layanan awal dan utama dari Telkom Group, Telekomunikasi merupakan ikon dari
Telkom. Mulai dari Suara/ Telepon, Data, Broadband, Satelit, penyewaan jaringan
dan interkoneksi, dan lain-lain. Beberapa dari layanan tersebut di sediakan oleh
anak Perusahaan dari Telkom.
b. Informasi
Masuk
dalan model bisnis baru Telkom, New Economy Bussiness, yaitu layanan yang
memudahkan integrasi dalam kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup
Value Added Services, Managed Application/ IT Outsourcing, e-Payment dan
IT-enabler.
c. Media
Salah
satunya ada Pay TV atau Groovia.
d. Edutainment.
Contohnya
adalah RBT, SMS Content dan lain-lain.
e. Services
Layanan
berorientasi pelanggan, contohny adalah Personal, Consumer/ Home dan
seterusnya.
Portofolio
Bisnis Telkom adalah TIMES
(Telecomunicatio, Information, Media, Edutainment and Services, sesuai dengan
layanan-layanan yang telah disebutkan diatas.
5.
Anak
Perusahaan Telkom
Dalam rangka mewujudkan portofolio
bisnisnya, berikut anak Perusahaan pendukungnya:
a.
Telkomsel
Dengan
bisnis utama Teknologi GSM, kini bukan hanya di ranah telepon namun juga di ranah
komunikasi data yang merupakan operator seluler terbesar se Indonesia.
b.
Telkom
Metra
Bisnis
utamanya adalah Information Media dan Edutainment dimana salah satunya
layanannya adalah penyedian jaringan VSAT.
c.
Telin
(Telkom International)
Merupakan
kepanjangan tangan Telkom di dunia International.
d.
Mitratel
(Dayamitra Telekomunikasi)
Anak
perusahaan Telkom yang menyasar bidang Tower/ BTS dan lain-lain.
e.
Pramindo
(PINS)
Bergerak
dibidang integrasi dan perangkat jaringan.
6.
Ciri-ciri,
Unsur dan Teori Organisasi
a.
Ciri-Ciri
Organisasi
Telkom
Group, merupakan organisasi modern. Dalam perkembangannya, pertumbuhan dan
perkembangan organisasi Telkom Group semakin besar, pengolahan datanya yang
semakin cepat dan unsur-unsur organisasinya yang semakin lengkap. Tak terhitung
berapa banyak pernghargaan yang sudah diraih Telkom Group sebagai Provider IT
terbesar di Indonesia.
b.
Unsur
Organisasi
Dengan
didukung SDM terbaik di bidangnya, kepemimpinan yang baik, serta kerja sama
antar element yang baik memudahkan Telkom dalam mencapai tujuan bersama.
c.
Teori
Organisasi
Telkom
Group menggunakan Teori Organisasi Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)
sebagai dasar organisasinya yang menekankan pentingnya aspek psikologis dan
sosial karyawan.
7.
Macam
Organisasi dari Segi Tujuan.
Telkom Group merupakan korporasi
dari beberapa perusahaan Telkom yang bersinergi dengan tujuan untuk mendapatkan
keuntungan-Provider terbaik se-region yang bergerak di Bidang Telekomunikasi
dan Informasi sebagai penyedia layanan.
Demikian sedikit uneg-uneg saya, semoga bermanfaat.
Main Source: http://www.telkom.co.id/
No comments:
Post a Comment