RESENSI BUKU "RAHVAYANA 2: ADA YANG TIADA"
Walaupun ini buku ke 2 dari seri Rahvayana namun
kita sebagai pembaca newbie tidak diwajibkan untuk membaca seri pertama. Buku ini
banyak berisi kumpulan surat Rahwana
kepada Dewi Sinta yang telah menikah dengan Sri Rama. Kalau biasanya kita
membaca cerita Ramayana yang menceritakan tentang kisah kepahlawanan Rama
menghadapi bala tentara Alengka yang dipimpin oleh Rahwana. Awal mula
permasalahan? Ya betul, sepele saja. Hanya gara-gara Rahwana menculik Sinta
yang menyebabkan Rama mengumpulkan bala bantuan dan mendirikan kerajaan.
Namun di buku ini kita akan melihat cerita dari
sudut pandang lain, dari sisi Rahwana. Memang benar Rahwana adalah tokoh
antagonis disini namun dari sini pun kita masih bisa mengambil nilai yang
mungkin saja bermanfaat karena nilai-nilai kehidupan tidak melulu diambi dari
hal positif saja namun bisa saja dari hal-hal tak terduga semisal dari hal yang
kita anggap itu tidak baik.
Melihat Sinta meninggalkannya untuk menikah dengan
Rama, Rahwana mulai menulis surat-surat yang ditujukan ke Sinta (walaupun tidak
berbalas). Dari situlah banyak ungkapan kegalauan Rahwana, fikiran-fikiran liar
serta impian dan cita-cita Rahwana yang ingin diwujudkan bersama Sinta.
She'll be waiting until he loves, He'll loved until she knew.
RESENSI FILM "TIMELINE, LETTER & MEMORY"
Nilai
Bagi saya pribadi, selain bisa menyeret emosi saya ketika menontonnya (bahkan ketika film sudah selesai!) film ini sangat banyak memberikan nilai-nilai, utamanya kehidupan. Lumayan komplek nilai yang terkandung dalam film ini mulai dari kehidupan, moral, cinta (so, kalo ini mah pasti lah), persahabatan dan banyak lagi. Dari film ini kita tidak hanya akan disuguhkan dengan drama percintaan anak remaja yang beranjak dewasa (ya memang ini yang utama) tapi kita akan melihat bagaimana hubungan pemeran utama (Tan) dengan ibunya yang merupakan single parent dari dia lahir. Dalam film ini kita akan melihat usaha ibunya Tan (Mat) dalam menghadapi kehidupan seorang diri dengan mengurus kebun sebegitu luasnya untuk menghidupi Tan, anak semata wayangnya.
Kita juga akan melihat bagaimana proses kehidupan Tan ketika pertama kali tinggal di Bangkok untuk kuliah. Kehidupan awal yang sangat berantakan hingga bertemu June dan Orn berlanjut pada suatu kejadian-kejadian yang sangat menyakitkan bagi Tan hingga akhirnya membuat dia berubah menjadi lebih dewasa dan bertanggung jawab.
Sebuah film bagus akan memaksa pemirsanya untuk melibatkan emosinya sebagaimana para pemeran rasakan ketika beradegan. Namun tidak semua film bagus mampu menyampaikan nilai-nilai kehidupan kepada pemirsanya. Ada banyak film yang memberikan kesan, namun hanya sedikit yang sanggup jua memberikan pesan.
Kekurangan
Mungkin pemilihan judul itu sendiri yang saya rasa kurang pas, mengapa? Timeline, mungkin film ini berkonsep seperti facebook namun pada kenyataannya kemunculan facebook sendiri disini sangat sedikit. Oke kalau kita berasumsi bahwa timeline bukan hanya milik facebook saja tapi toh lihat walaupun banyak sekali aktifitas-aktifitas semacam telepon, chatting, video namun hal semacam itu tidak terlalu ditonjolkan. Mungkin untuk mengobati sedikit lara di bagian akhir film yang aduhai sedih-sedih gitu dimunculkan hal yang berbau facebook.
Kelebihan
Selain nilai-nilai diatas yang tentunya akan sangat pantas dicantumkan dalam point "Kelebihan" pastinya ada banyak kelebihan yang bisa diambil dari film ini. Selain menampilkan sisi "serius" nya, film ini tidak melulu tentang itu. Sentuhan komedi masih ada. Romantis-romantisnya juga tidak ketinggalan. Dan plotnya saya pikir terasa rapi dan pas. Dan selain itu mungkin untuk para ABG macam saya quote-quote lah yang paling kerasa, hahaa. Beberapa quotes dari dialog antar pemeran:
"Mengapa engkau menyuruhku memasak, masakanmu 'kan lebih enak?"
"Andaikan aku tiada, engkau bisa mengurus dirimu sendiri." - Ayah Tan kepada Mat
Bagi saya pribadi, selain bisa menyeret emosi saya ketika menontonnya (bahkan ketika film sudah selesai!) film ini sangat banyak memberikan nilai-nilai, utamanya kehidupan. Lumayan komplek nilai yang terkandung dalam film ini mulai dari kehidupan, moral, cinta (so, kalo ini mah pasti lah), persahabatan dan banyak lagi. Dari film ini kita tidak hanya akan disuguhkan dengan drama percintaan anak remaja yang beranjak dewasa (ya memang ini yang utama) tapi kita akan melihat bagaimana hubungan pemeran utama (Tan) dengan ibunya yang merupakan single parent dari dia lahir. Dalam film ini kita akan melihat usaha ibunya Tan (Mat) dalam menghadapi kehidupan seorang diri dengan mengurus kebun sebegitu luasnya untuk menghidupi Tan, anak semata wayangnya.
Kita juga akan melihat bagaimana proses kehidupan Tan ketika pertama kali tinggal di Bangkok untuk kuliah. Kehidupan awal yang sangat berantakan hingga bertemu June dan Orn berlanjut pada suatu kejadian-kejadian yang sangat menyakitkan bagi Tan hingga akhirnya membuat dia berubah menjadi lebih dewasa dan bertanggung jawab.
Sebuah film bagus akan memaksa pemirsanya untuk melibatkan emosinya sebagaimana para pemeran rasakan ketika beradegan. Namun tidak semua film bagus mampu menyampaikan nilai-nilai kehidupan kepada pemirsanya. Ada banyak film yang memberikan kesan, namun hanya sedikit yang sanggup jua memberikan pesan.
Kekurangan
Mungkin pemilihan judul itu sendiri yang saya rasa kurang pas, mengapa? Timeline, mungkin film ini berkonsep seperti facebook namun pada kenyataannya kemunculan facebook sendiri disini sangat sedikit. Oke kalau kita berasumsi bahwa timeline bukan hanya milik facebook saja tapi toh lihat walaupun banyak sekali aktifitas-aktifitas semacam telepon, chatting, video namun hal semacam itu tidak terlalu ditonjolkan. Mungkin untuk mengobati sedikit lara di bagian akhir film yang aduhai sedih-sedih gitu dimunculkan hal yang berbau facebook.
Kelebihan
Selain nilai-nilai diatas yang tentunya akan sangat pantas dicantumkan dalam point "Kelebihan" pastinya ada banyak kelebihan yang bisa diambil dari film ini. Selain menampilkan sisi "serius" nya, film ini tidak melulu tentang itu. Sentuhan komedi masih ada. Romantis-romantisnya juga tidak ketinggalan. Dan plotnya saya pikir terasa rapi dan pas. Dan selain itu mungkin untuk para ABG macam saya quote-quote lah yang paling kerasa, hahaa. Beberapa quotes dari dialog antar pemeran:
"Mengapa engkau menyuruhku memasak, masakanmu 'kan lebih enak?"
"Andaikan aku tiada, engkau bisa mengurus dirimu sendiri." - Ayah Tan kepada Mat
Aku mau bilang, di masa yang lalu aku bisa mengenalmu
Saat kita melakukan hal-hal yang engkau suka ...
Aku merasa senang
Aku berharap semoga hidupmu menyenangkan
Bisa melakukan apa yang engkau inginkan
Jika ada hari itu,
aku pasti akan merasa sangat senang
Aku amat senang bisa mengenalmu,
memiliki kesempatan bertemu,
dan kesempatan mencintai,
meski ini hanya di pikiranku saja
(dari video terakhir June kepada Tan)
No comments:
Post a Comment