Sunday, 20 March 2016

Tugas Bahasa Indonesia 2 - 1

PENALARAN ILMIAH


A.      Pengertian Penalaran
Penalaran menurut Widjono, (2007 : 2009) dapat dijelaskan dalam beberapa definisi, yaitu :
1.       Proses berpikir logis, sistematis, terorganisasi dalam urutan yang saling berhubungan sampai dengan simpulan.
2.       Menghubung-hubungkan fakta atau data sampai dengan suatu simpulan.
3.       Proses menganalisis suatu topik sehingga menghasilkan suatu simpulan atau pengertian baru.
4.       Dalam karangan terdiri dari dua variabel atau lebih, penalaran dapat diartikan mengkaji, membahas, atau menganalisis dengan menghubungkan variabel yang dikaji sampai menghasilkan suatu derajat hubungan dan simpulan
5.       Pembahasan suatu masalah sampai menghasilkan suatu simpulan yang berupa pengetahuan atau pengertian baru.

Penjelasan lebih singkat dari Minto Rahayu, (2007 : 35), “Penalaran adalah suatu proses berpikir yang logis dengan berusaha menghubung - hubungkan fakta untuk memperoleh suatu kesimpulan.”
Dalam pembuatan suatu karya tulis ilmiah, berbagai ide dan konsep akan dituangkan dan ditawarkan oleh penulisnya. Untuk menyampaikan konsep tersebut seorang penulis menggunakan kalimat yang sudah disusun sedemikian rupa sehingga pembaca dapat menerima pesannya dengan baik.
B.      Proposisi
Jan Handrik Rapar (1996) menyatakan dalam bukunya bahwa proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya, preposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah.
Proposisi dalam pengertian dan kateogrinya dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, diantaranya:

1.       Aspek Bentuk
a. Proposisi tunggal adalah proposisi yang memiliki 1 subjek dan 1 predikat.
Contoh : Faldi menyetir
b. Proposisi majemuk adalah proposisi yang memiliki 1 subjek dan lebih dari 1 predikat.
Contoh : Tara mandi dan menyanyi di kamar mandi
2.       Aspek Sifat
a. Proposisi Kategorial adalah proposisi dimana hubungan antara subyek dan predikatnya mempunyai syarat apapun
Contoh : Semua manusia hidup di dunia akan mengalami bernafas
b. Proposisi Kondisional adalah proposisi dimana hubungan antara subjek dan predikat membutuhkan syarat tertentu.
Contoh : Jika Dika lulus SNMPTN maka dia akan dibelikan mobil oleh ayahnya

3.       Aspek Kualitas:
a. Proposisi Positif, yaitu proporsisi dimana predikatnya mendukung atau membenarkan subjeknya.
Contoh : Semua jerapah berleher panjang
b. Proposisi Negatif, yaitu proporsisi dimana predikatnya menolak atau tidak mendukung subjeknya.
Contoh : Tidak ada wanita yang berkumis

4.       Aspek Kuantitas:
a. Proposisi Universal, yaitu proposisi dimana predikatnya mendukung atau mengingkari semua.
Contoh : Semua WNI mememiliki KTP
b. Proposisi Spesifik / khusus, yaitu proposisi yang predikatnya membenarkan sebagian subjek.
Contoh : Sebagian mahasiswa tidak patuh kepada dosennya

A.      Inferensi dan Implikasi

Inferensi adalah suatu proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui. Inferensi adalah konklusi logis atau implikasi berdasarkan informasi yang tersedia. Dalam sistem pakar, proses inferensi dialakukan dalam suatu modul yang disebut inference engine. Ketika representasi pengetahaun pada bagian knowledge base telah lengkap, atau paling tidak telah berada pada level yang cukup akurat, maka representasi pengetahuan tersebut telah siap digunakan. 
Contoh: 
“Pak, besok aku diundang ke pesta pernikahan temanku tapi harus membawa pasangan sedangkan aku belum ada pasangan”. 
Maka inferensi dari ungkapan tersebut bahwa aku tidak bisa pergi ke pesta pernikahan teman.

Implikasi artinya akibat, seandainya dikaitkan dengan konteks bahasa hukum, misalnya implikasi hukumnya, berarti akibat hukum yang akan terjadi berdasarkan suatu peristiwa hukum yang terjadi.
B.      Wujud Evidensi

Evidensi adalah semua fakta yang ada, yang di hubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatu fenomena. Evidensi disebut juga bukti empiris. Akan tetapi pengertian evidensi ini sulit untuk ditentukan secara pasti, meskipun petunjuk kepadanya tidak dapat dihindarkan. Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap di gunakan sebagai evidensi.

C.      Cara menguji data

Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut.

1.       Observasi
2.       Kesaksian
3.       Autoritas

D.      Cara menguji autoritas

Seorang penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental.

1.       Tidak mengandung prasangka
2.       Pengalaman dan pendidikan autoritas
3.       Kemasyhuran dan prestise
4.       Koherensi dengan kemajuan

E.       Mengapa perlu adanya penalaran ilmiah?
Adanya penalaran ilmiah menurut saya adalah karena ketika kita ingin menarik kesimpulan dari hasil ekseperimen, observasi dan pengujian bisa menghasilkan informasi yang tepat dan akurat. Dengan adanya penalaran ilmiah kita bisa membuktikan keberan dari fakta tersebut dan membuat pengamatan yang kita lakukan tidak sia-sia.


Sedikit kendala dalam pengamatan adalah ketika akan menghubungkan data, informasi dan fakta yang kemudian memulai melakukan pengujian. Namun ketika sudah masuk tahap pengujian dan observasi maka penalaran akan menjadi lebih mudah dengan adanya bahan-bahan yang telah dikumpulkan sebelumnya. Dan untuk kesimpulan akan lebih mudah dalam pengambilan karena adanya penalaran diatas.

No comments:

Post a Comment

RAJA PONSEL PINTAR YANG TAK PERNAH JAUH DARI MASALAH

DISCLAIMER : Cerita-cerita dan konten di     dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, instans...