Saturday, 14 November 2015

Tugas Bahasa Indonesia 1- 6

Abstrak dan Daftar Pustaka

ABSTRAK

Aturan Membuat Abstrak

      Abstrak adalah sebuah ringkasan isi dari sebuah karya tulis ilmiah yang ditujukan untuk membantu seorang pembaca agar dapat dengan mudah dan cepat untuk melihat tujuan dari penulisannya. Di dalam dunia akademik, tulisan pendek ini digunakan oleh institusi/lembaga/organisasi pendidikan sebagai informasi awal atas sebuah penelitian ketika dimasukkan dalam jurnal, konferensi, lokakarya, atau yang sejenisnya. Dalam dunia maya (internet), sebuah abstrak digunakan sebagai gambaran singkat atas sebuah karya tulis ilmiah/penelitian untuk dibaca, sebagaimana halnya sebuah “display” model pakaian dipajang untuk dilihat atau diuji pakai sebelum dibeli. Selanjutnya, bagian lengkap sebuah penelitian dijual kepada mereka yang berminat untuk mendapatkannya.
Struktur penulisan sebuah abstrak yang terjadi saat ini menggambarkan ketidakpastian konsep atau ketidakjelasan panduan yang dimiliki tentang susunan yang jelas dari sebuah abstrak. Alasan atau pandangan atas perbedaan yang terjadi di dunia akademik tidak dibahas dalam tulisan ini karena saat ini yang lebih penting meluruskan dan atau menyamakan pandangan tentang penulisan sebuah abstrak yang baik. Penulisan sebuah abstrak harusnya memperhatikan:

a. Struktur Paragraf.
Sebuah abstrak ditulis dalam satu paragraf yang menerangkan keseluruhan isi tulisan secara singkat dan jelas. Penulisannya tidak melakukan indensasi pada kalimat pertama paragraf. Single space adalah pilihan yang dimiliki oleh penulis untuk menyusun kalimat dalam paragrafnya. Lebih dalam, kadang seorang pembimbing Skripsi/Tesis/Disertasi mengatur hingga pada penggunaan jenis huruf dan ukuran tertentu.

b. Jumlah kata.
Idealnya sebuah paragraf terdiri dari 150 sampai dengan 200 kata. Namun, pertimbangan jumlah kata yang paling tepat dalam penulisan Skripsi, Tesis, ataupun disertasi biasanya bergantung pada pertimbangan pandangan pembimbing (supervisor) yang mendampingi seorang mahasiswa dalam penulisannya. Seorang supervisor harusnya tidak mempertimbangkan jumlah kata sebagai acuan utama penulisan paragraf, karena bagian utama justru isi (content) paragraf.

c. Isi paragraf.
Pada saat pembimbingan, seorang supervisor mengedepankan 4 bagian empiris dari sebuah abstrak. Pertama, indentifikasi fokus penelitian dijelaskan secara singkat agar pembaca memahami apa yang diamati oleh seorang peneliti di dalam penelitiannya. Kedua, penulis perlu menggambarkan secara jelas desain penelitian yang dilakukan dalam proses pencarian jawaban atau solusi atas persoalan yang diangkat di dalam penelitiannya. Desain langkah penyelesaian masalah ini oleh mahasiswa lazim dikenal dengan istilah Metode Penelitian. Ketiga, selanjutnya penulis akan menjelaskan hasil temuannya kepada pembaca. Beberapa peneliti menganggap hasil temuan yang diungkap tidak perlu mengungkap pembahasan yang dilakukan karena hal itu justru akan membuat pengulangan isi tulisan. Jelas maksudnya karena bagian pembahasan temuan penelitian juga diurai di dalam bagian kesimpulan. Keempat, perlunya bagian kesimpulan di dalam sebuah tulisan juga terlihat di dalam sebuah abstrak yang tetap mendapatkan perhatian penting sebagai bagian akhir dari paragraf. Pada bagian ini kadangkala sejumlah peneliti menyisipkan rekomendasi penelitian namun tanpa pembahasan atau uraian yang panjang. Lebih lanjut, tidaklah lazim sebuah abstrak diisi oleh nama si penulis serta para pembimbing tulisannya, apalagi hal itu ditulis dalam huruf cetak tebal.
Penulisan abstrak memang tidak bisa diselesaikan dalam satu kali penulisan. Sama halnya dengan penulisan esei (essay), penulisan abstrak juga memerlukan latihan agar bisa menciptakan hasil tulisan yang baik. Saat ini panduan penulisan menggunakan APA (American Psychology Association) style telah populer digunakan di perguruan tinggi. Meskipun panduan penulisan ini bukanlah satu-satunya panduan penulisan yang ada, APA style menjadi pilihan banyak para penulis dikarenakan pertimbangan panduan ini digunakan oleh banyak perguruan tinggi di dunia sehingga juga memundahkan penyesuaian dan penerimaannya.

DAFTAR PUSTAKA

         Aturan Menyusun Daftar Pustaka
Berikut ini adalah urutannya: 

-          Nama pengarang. Penulisan nama pengarang sama seperti aturan penulisan nama pada daftar pustaka biasa, yaitu nama depan ditulis di belakang.
-          Judul. Judul tulisan diberi tanda kutip
-          Tanggal Akses
-          Alamat situs atau blog. Alamatnya harus berupa URL (Uniform Resource Locator) alias:
-          Rangkaian karakter menurut suatu format standar tertentu, yang digunakan untuk menunjukkan alamat suatu sumber seperti dokumen dan gambar di Internet. Seperti ini: http://id.wikipedia.org/wiki/URL
Contoh Penulisan Daftar Pustaka Dari Internet:
Aini, Ratu. “Cara Beternak Itik Lampung”. 15 Januari 2001. http://ternakindo.com/2008/12/literasi-informasi-ternak-itik-nasional.html.







Tugas Bahasa Indonesia 1 - 5

KUTIPAN


1.       Pengertian
Kata pengutipan berarti hal, cara, atau proses mengutip. Mengutip merupakan pekerjaan mengambil atau memungut kutipan. Menurut Azahari (dalam Alam, 2005:38) “kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan atau penelitian dari penulis lain, atau penulis sendiri yang telah (menurut penulis kata telah harus dihilangkan) terdokumentasi, serta dikutip untuk dibahas dan ditela’ah berkaitan dengan materi penulisan”. Batasan di atas tidak hanya memaparkan hakikat kutipan, tetapi juga menjelaskan kepentingan mengutip, yakni untuk dibahas dan ditela’ah. Hal ini mengandung pengertian bahwa pengutipan memiliki tujuan tertentu, bukan sekadar menambah jumlah paparan penelitian.


2.       Pedoman Pengutipan
Mengutip merupakan pekerjaan yang dapat menunjukkan kredibilitas penulis. Oleh karena itu, mengutip harus dilakukan secara teliti, cermat, dan bertanggung jawab. Hariwijaya dan Triton (2011: 151) mengatakan bahwa ketika melakukan pengutipan perlu dipelajari bagaimana teknik pengutipan sesuai dengan standar ilmiah (penambahan kata oleh penulis). Untuk itu, perlu diperhatikan hal berikut: a. mengutip sehemat-hematnya
b. mengutip jika dirasa sangat perlu semata-mata
c. terlalu banyak mengutip mengganggu kelancaran bahasa.

3.       Cara Mengutip
Ada dua cara mengutip, yaitu (a)mengutip langsung dan (b)mengutip tidak langsung.
sedangkan kutipan tidak langsung menyadur, mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya sendiri dengan kalimat atau bahasa sendiri (Widjono, 2005: 64).

A. Kutipan Langsung
Kutipan langsung merupakan salinan yang persis sama dengan sumbernya tanpa penambahan (Widjono, 2005: 63)
Cara melakukan kutipan langsung adalah sebagai berikut:
-          Jika kutipan empat baris atau kurang (langsung pendek)
1.       Dikutip apa adanya
2.       Diintegrasikan ke dalam teks paparan penulis,
3.       Jarak baris kutipan dua spasi (sesuai dengan jarak spasi paparan),
4.       Dibubuhi tanda kutip (“….”)
5.       Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama penulis, tahun terbit, dan halaman sumber (PTH atau Author, Date, Page (ADP), misalnya (Penulis, 2012:100),
6.       Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan ditulis dimiringkan (kursif)
7.       Jika ada kesalahan tik pada kutipan, tambahkan kata sic dalam kurung (sic) di kanan kata yang salah tadi
8.       Jika ada bagian kalimat yang dihilangkan, ganti bagian itu dengan tanda titik sebanyak tiga biah jika yang dihilangakan itu ada di awal atau di tengah kutipan, dan empat titik jika di bagian akhir kalimat
9.       Jika ada penambahan komentar, tulis komentar tersebut di antara tandakurung, misalnya, (penggarisbawahan oleh penulis).

-          Jika Lebih dari Empat Baris (Langsung Panjang):
1.       Dikutip apa adanya
2.       Dipisahkan dari teks paparan penulis dalam format paragraf di bawah paparan penulis
3.       Jarak baris kutipan satu spasi
4.       Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama penulis, tahun terbit, dan halaman sumber, misalnya (Penulis, 2012:100)
5.       Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan ditulis dimiringkan

B. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung menyadur, mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya sendiri dengan kalimat atau bahasa sendiri (Widjono, 2005: 64).
Cara melakukan kutipan tidak langsung adalah sebagai berikut: 
1.       Menggunakan redaksi dari penulis sendiri (parafrasa),
2.       Mencantumkan sumber (nama penulis, tahun dan halaman).

Contoh:
Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran kepada Kerajaan Sumedanglarang berlangsung melalui penyerahan mahkota emas raja Kerajaan Sunda Pajajaran kepada Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secarasibolisbereti bahwa Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan Sunda (Suryaningrat, 1983: 20—21 dan 30).

4.       KESIMPULAN.
Pengetahuan cara mengutip yang benar perlu didapatkan oleh para penulis karya tulis ilmiah. Hal ini bukan saja terkait dengan pengelolaan informasi dari sumber yang diperlukan, melanikan juga terkait dengan persoalan keabsahan karya tulis itu sendiri karena karya tulis harus terhindar dari praktik plagiarisme. Jika sudah menetapkan suatu sistem kutipan, penulis harus konsisten dengan sistem tersebut. Berlatihlah untuk mengutip dengan cara yang benar.
 
5.       Daftar Pustaka:

Akhadiah, Sabart dkk. 1989. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Alam, Agus Haris Purnama. 2005. Konsep Penulisan Laporan Ilmiah. (Format dan Gaya). Bandung: YIM Press.
Anggarani, Asih, dkk. 2006. Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Arifin, E. Zaenal. 2004. Dasar-Dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Grasindo.
Hariwijaya, M. 2006. Pedoman Teknis Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis dan Disertasi. Yoyakarta: Citra Pustaka.
Hariwijaya, M. dan Triton P.B. 2011. Pedoman Penulisan Ilmiah Skripsi dan Tesis. Jakarta: Oryza
Hs., Widjono. 2005. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.
Kali jernih, Freddy K. 2010. Penulisan Akademik Esai, Makalah, Artikel Jurna Ilmiah, Skripsi, Tesis, Disertasi. Bandung: Widya Aksara Press.
Keraf, Gorys. 2001. Komposisi. Cet. XII. Ende: Nusa Indah.
Mulyono, Iyo. 2011. Dari Karya Tulis Ilmiah Sampai Dengan Soft Skills. Bandung: Yrama Widya.
Nasution, S. dan M.Thomas. Buku Penuntun Membuat Tesis, Skripsi, Disertasi, Makalah. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjiman, Panuti dan Dendy Sugono. 1991. Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Kelompok 24 Pengajar Bahasa Indonesia.
Suyatno dan Aserp Jihad. 2011. Betapa Mudah Menulis Karya Ilmiah. Yogyakarta: Multi Solusindo.
Suyitno. 2011. Karya Tulis Ilmiah (KTI) Panduan, Teori, Perlatihan, dan Contoh. Bandung: Refika Aditama.
Tim Penyusun. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bogor: FakultasTeknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Tugas Bahasa Indonesia 1 - 4

Perencanaan Penulisan Karangan Ilmiah

Ketika kita ingin membuat tulisan, tentunya tulisan karangan ilmiah ada beberapa aspek yang perlu kita beri perhatian lebih. Aspek-aspek tersebut akan sangat berpengaruh kepada pembaca bagaimana mereka menanggapi hasil tulisan kita. Berikut dijabarkan sedikit tentang beberapa hal yang harus dilakukan agar kedepannya memudahkan kita dalam menelurkan hasil tulisan yang berkesan baik dan tentu saja menarik untuk dibaca:

1.       Pemilihan Topik

Merupakan hal terpenting pertama karena membatasi isi atau permasalahan yang akan dibahas selanjutnya. Beberapa yang perlu dipertimbangkan dari pemilihan topik:
a.       Menarik
b.      Tidak terlalu luas apalagi terlalu sempit
c.       Sesuai minat dan kemampuan penulis
d.      Bermanfaat bagi ilmu pengetahuan ataupun bagi profesi

2.       Pembatasan Topik

Tujuan utamanya adalah memfokuskan pembahasan tulisan itu sendiri agar tidak terlalu luas dan menjadi tidak konsisten

3.       Pemilihan Judul

Penetuan judul tulisan bisa dengan sekilas menentukan mutu dan bobot tulisan didalamnya. Bahkan pemilihan judul yang baik bisa menarik pembaca untuk mulai membaca tulisan Anda.

4.       Menentukan Tujuan Penulisan

Penulis disini bisa menyampaikan apa maksud tulisannya tersebut. Manfaat dari tulisan ini bisa disampaikan pada tujuan penulisan sehingga tidak keluar dari topik penulisan.

5.       Menentukan Kerangka Karangan

Membuat tulisan lebih terskema dan terarah.  Dengan dibuatkan kerangka, tulisan menjadi tidak melenceng dari tujuan penulisan karena kerangka merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar sebuah tulisan. Dengan kerangka, tulisan lebih bersifat konseptual, menyeluruh dan terarah. Dan bagi penulis menjadi lebih mudah dalam pengembangan tulisannya.

6.       Langkah-langkah Penulisan Ilmiah

Agar pelaksanaannya bersifat sistematis dan objektif, hendaknya penulis mengikuti langkah-langkah berikut:
a.       Observasi serta penetapan masalah dan tujuan
b.      Menyusun hipotesis
c.       Menyusun rencana penilitian
d.      Melaksanakan eksperimen sesuai dengan metode yang telah direncanakan
e.      Pengamatan dan pengumupulan data
f.        Menganalisis dan mempresentasikan data dari hasil pengamatan
g.       Merumuskan kesimpulan
h.      Melaporkan hasil penelitian

7.       Kesimpulan

Dengan perencanaan penulisan karya ilmiah, topik yang diambil menjadi lebih matang untuk dikaji karena topik yang diambil sebagian besar dari hasil pengamatan, pengalaman dan penjelasan. Agar lebih focus dalam penulisan makan kerangka penulisan harus ditentukan selain dengan membatasi topik sehingga pembahasan menjadi lebih mendalam.

Monday, 12 October 2015

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN



Apa itu EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)?
Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja.

RAGAM DAN LARAS BAHASA


APA ITU RAGAM BAHASA?
Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiulinguistik lain, termasuk variasi bahasa baku itu sendiri . Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau ragam tersendiri.
Menurut Bachman (1990), Ragam Bahasa bisa juga dikatakan variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
Untuk jenis ragam bahasa adalah sebagai berikut:

FUNGSI BAHASA



Dalam kehidupan manusia, interaksi sosial sangatlah penting. Demi mendorong terjadinya interaksi yang lancar, maka komunikasi antar individu atau kelompok menjadi hal yang mutlak ada agar interaksi itu tetap berjalan. Salah satu faktor keberhasilan komunikasi adalah diterimanya pesan dari komunikator oleh komunikan. Nah, agar pesan yang disampaikan tadi sampai ke tujuan dengan benar maka komunikasi menggunakan media bahasa.
Di dunia ini banyak sekali terdapat berbagai macam bahasa. Dari sekian banyak bahasa ini bagaimanakah manusia bisa menggunakannya? Karena itu tadi, interaksi sosial sangatlah penting bagi manusia si makhluk sosial. Karena interaksi merupakan kunci rotasi semua kehidupan sosial, dengan tidak adanya interaksi antar satu dengan yang lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama.
Untuk itu marilah kita sedikit bahas beberapa hal tentang bahasa itu sendiri.
Apa Bahasa itu?

Thursday, 28 May 2015

Teori Organisasi Umum - 4

ALEX SI-"DRAGON"NAGA, AKTOR UTAMA KEBANGKITAN SANG "PLAT MERAH"



Setelah Anda membaca tentang struktur organisasi di tubuh Telkomsel pada post sebelumnya kita akan mengetahui beberapa penghargaan yang diraih. Baik dari tahun-tahun sebelumnya maupun yang baru-baru ini diraih. Untuk 2 tahun kebelakang ini misalnya, banyak sekali hal yang diperoleh oleh Telkomsel. Tapi siapa sebenarnya aktor dibalik semua keberhasilan Telkomsel akhir-akhir ini?
Kalau saya boleh menyebut, saya akan menyebut nama Alex J Sinaga. Siapa Alex ini? Apa kontribusinya selama ini?
Lahir di Pematang Siantar, 27 September 1961 pria bernama lengkap Alex Janangkih Sanaga ini merupakan Direktur Utama Telkomsel dari tahun 2012 sampai akhir 2014. Dengan kepepimpinanyalah Telkomsel yang pada waktu itu dinyatakan pailit oleh Pengadilan Tinggi dibawanya menuju era keeamasan seperti sekarang ini. Saat ini beliau merupakan Direktur Utama Telkom Group.

A.    TEORI KEPEMIMPINAN
Dalam ilmu keroganasian kita akan menemukan banyak sekali definisi kepemimpinan yang bervariasi namun dengan maksud yang sama. Oke bahasa simpelnya, kepemimpinan adalah kemampuan seseorang meyakinkan orang lain supaya bekerjasama dibawah pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai tujuan tertentu. Ada beberapa teori kepemimpianan, diantaranya:
1. Great Man Theory.
Teori ini mengatakan bahwa pemimpin besar (great leader) dilahirkan, bukan dibuat (leader are born, not made). Ketika teori great man diusulkan, sebagian besar pemimpin adalah orang laki-laki dan hal itu tidak bisa ditawar. Konsep kepemimpinan pada teori ini yang disebut orang besar adalah atribut tertentu yang melekat pada diri pemimpin atau sifat personal, yang membedakan antara pemimpin dan pengikutnya.



2. Teori Sifat.
Teori sifat kepemimpinan membedakan pada pemimpin dari mereka yang bukan pemimpin dengan cara berfokus pada berbagai sifat dan karakteristik pribadi masing-masing. Pada teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat atau ciri-ciri yang dimilikinya. Atas dasar pemikiran tersebut, timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat atau ciri-ciri di dalam dirinya.



3. Teori Perilaku.
Teori perilaku disebut juga dengan teori sosial dan merupakan sanggahan terhadap teori great man. Pemimpin itu harus disiapkan, dididik dan dibentuk tidak dilahirkan begitu saja (leaders are made, not born). Teori ini memandang bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku, dan bukan dari sifat-sifat (traits) seorang pemimpin.



4. Teori Kepemimpinan Situasional.
Teori kepemimpinan situasional adalah suatu pendekatan terhadap kepemimpinan yang menganjurkan pemimpin untuk memahami perilaku bawahan, dan situasi sebelum menggunakan perilaku kepemimpinan tertentu. Teori ini muncul sebagai reaksi terhadap teori perilaku yang menempatkan perilaku pemimpin dalam dua kategori yaitu otokratis dan demokratis.



5. Teori Kepemimpinan Karismatik.
Dalam teori ini para pengikut memiliki keyakinan bahwa pemimpin mereka diakui memiliki kemampuan yang luar biasa. Kemampuan mempengaruhi pengikut bukan berdasarkan pada tradisi atau otoritas formal tetapi lebih pada persepsi pengikut bahwa pemimpin diberkati dengan bakat supranatural dan kekuatan yang luar biasa. Di mana kemampuan yang luar biasa tersebut hanya dimiliki oleh orang- orang tertentu dan tidak semua orang memilikinya. Seorang pemimpin dianggap orang yang lebih tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari.

Teori tetaplah teori karena pada kenyataannya semua berbeda dalam kehidupan nyata. Namun dengan teori yang mendekati yang bilamana hal tersebut sebagai acuan bisa dilakukan. Alex Sinaga disini bisa saja lebih dekat ke Teori Perilaku. Karena dalam kenyataannya sifat kepemimpinannya sudah mulai terbentuk dari usia muda. Mulai dari masuk ITB kemudian melanjutkan kuliah di Inggris pastinya banyak sekali organisasi-organisasi yang telah diikuti.
Dari situ sangat bisa dilihat bahwa sifat kepemimpinan bisa datang darimana saja. Bahkan Alex merupakan salah satu pengurus Badan Penggelola Sopo Marpingkir HKBP. Maka tak heran bila Alex sangat bisa diandalkan. Seperti sudah banyak beredar bahwa Alex Sinaga ini sebelum masuk ke Telkomsel sudah banyak langlangbuana di dunia pertelekomunikasian. Karirnya dirintis dari bawah, dari mulai supervisor, manager, GM hingga jadi Presiden Direktur.


B.     TIPOLOGI KEPEMIMPINAN
Tipologi kepemimpinan disusun dengan titik tolak interaksi personal yang ada dalam kelompok . Tipe-tipe pemimpin dalam tipologi ini dapat dikelompokkan dalam kelompok tipe berdasarkan jenis-jenisnya antara lain:
1. Tipe Otokratis.
Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri seperti menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.

2. Tipe Militeristis.
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut yaitu dalam sistem perintah dalam menggerakkan bawahan lebih sering dipergunakan, senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya dalam menggerakkan bawahan, senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, sukar menerima kritikan dari bawahannya, serta menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

3. Tipe Paternalistis.
seorang yang memiliki ciri sebagai berikut yaitu menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (over-protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.

4. Tipe Karismatik.
Pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu.

5. Tipe Demokratis.
kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut yaitu dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

Dari pengamatan saya, Alex Sinaga masuk dalam kategori pemimpin bertipe Demokratis. Beliau merangkul semua pihak untuk bersama-sama mengangkat derajat Telkomsel yang sebelumnya hanya sebagai “penggembira” dalam perang tarif seluler menjadi penguasa Seluler di seluruh Indonesia. Bukan hanya itu, Alex Sinaga juga merupakan beberapa direksi yang terbuka ke pers. Padahal komunikasi dengan public sangat-sangatlah hal yang berharga.


C.     FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN
Setidaknya ada 3 faktor yang mempengaruhi seseorang dalam menjalankan kepemimpinan:

1. Faktor Kemampuan Personal.
Kombinasi antara potensi sejak pemimpin dilahirkan ke dunia sebagai manusia dan faktor pendidikan yang ia dapatkan.



2. Faktor Jabatan.
Pengertian jabatan adalah struktur kekuasaan yang pemimpin duduki. Jabatan tidak dapat dihindari terlebih dalam kehidupan modern saat ini, semuanya seakan terstrukturifikasi. Dua orang mempunyai kemampuan kepemimpinan yang sama tetapi satu mempunyai jabatan dan yang lain tidak maka akan kalah pengaruh. sama-sama mempunyai jabatan tetapi tingkatannya tidak sama maka akan mempunya pengarauh yang berbeda.



3. Faktor Situasi dan Kondisi.
Pengertian situasi adalah kondisi yang melingkupi perilaku kepemimpinan. Disaat situasi tidak menentu dan kacau akan lebih efektif jika hadir seorang pemimpin yang karismatik. Jika kebutuhan organisasi adalah sulit untuk maju karena anggota organisasi yang tidak berkepribadian progresif maka perlu pemimpin transformasional. Jika identitas yang akan dicitrakan oragnisasi adalah religiutas maka kehadiran pemimpin yang mempunyai kemampuan kepemimpinan spritual adalah hal yang sangat signifikan. Begitulah situasi berbicara, ia juga memilah dan memilih kemampuan para pemimpin, apakah ia hadir disaat yang tepat atau tidak.

Setalah kita membaca beberapa artiket tentang Alex Sinaga kita akan menemukan bahwa dia mmemerlukan perjalan panjang untuk mencapai puncak karirnya. Dan dari sini pula kita bisa menyimpulkan bahwa kepemimpinan Alex Sinaga lebih banyak dari factor personal. Dari kecil Alex Sinaga sudah diajarkan untuk menimba ilmu sebanyak mungkin. Dari pengalaman-pengalaman inilah yang kemudian menjadi nilai tambah bagi kedepannya.

Alex Sinaga juga termasuk pemimpin yang ulet, rajin dan mau berkembang. Jalan setapak yang harus dilalaui adalah General Manager Telkom Jakarta Barat, Senior Manager Kinerja – Divisi Regional 2, Kepala Divisi Fixed Wireless Jaringan, dan kepala Divisi Enterprise Service. Selain itu, dia menjadi Komisaris PT Sigma Cipta Caraka sejak 2008 dan juga menjabat sebagai Komisaris Utama. Tak hanya itu saja, beliau juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Metra yang juga merupakan anggota Telkom Grup. Jadi memang factor kepemimpinan yang paling berperan yaitu factor personal yang mana beliau senantiasa mengembangakannya secara sendiri.

D.    IMPLIKASI MANAJERIAL KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

Sosok pemimpin dalam sebuah organisasi sangatlah penting. Selain sebagai visioner, pemimpin juga dynamo penggerak bagi eleman dibawahnya yang ia pimpin demi tujuan bersama. Jadi sangatlah diperlukan pemimpin yang berkompeten dibidangnya hingga pengalaman. Sosok Alex Sinaga merupakan contohnya, membawa Telkomsel dari yang awalnya diputuskan pailit sampai Alex dapat memacu pertumbuhan double digit dan membuat keuntungan tahun 2012 melonjak sebesar Rp15,72 triliun atau naik 23% dibandingkan 2011 sebesar Rp 12,82 triliun.

Disisi lain, jumlah pelanggan pun melesat menjadi 122 juta, termasuk 25 juta pelanggan data pasca masyarakat dilanda kejenuhan sebagai akibat perang tarif yang melanda industri selular. Luar biasa!

Per 2015 seorang Alex Sinaga diminta untuk menularkan sihir-sihirnya ke Telkom. Dengan eks direktur direkrut sebagai Menteri maka orang tersukses dibawahnya lah yang paling cocok untuk mewarisi jabatannya. Banyak kalangan yang tersenyum bahagia dengan terpilihnya Alex Sinaga menjadi Dirut Telkom karena beliau merupakan pemimpin yang mempunyai visi yang jelas. Hal tersebut terbukti dengan belum sampai 1 semester beliau memimpin Telkom program yang awalnya diragukan dewasa ini malah sudah banyak tersebar di Indonesia, Indihome. Jadi memang peran pemimpin sangat vital dalam mengarahkan kemana perusahaan atau organisasi tersebut akan berjalan. Karena nahkoda lah yang mengarahkan bahtera.

REFRENSI:

Teori Organisasi Umum - 3

INILAH OPERATOR “PLAT MERAH” YANG JANGKAUANNYA LEBIH JAUH DARI PLAT MERAH ITU SENDIRI


Setelah melewati padatnya Traffic Light Kuningan Jakarta Selatan kini jalanan agak lengang dan hasrat untuk ngebut semakin naik. Tak jauh dari traffic light kecepatan motorku sengaja aku kurangi. Iya, tepat sebelah pintu masuk toll Kuningan mataku tertarik menghadapkan kepalaku ke sebuah gedung tinggi. Nah sejenak kulihat ada tulisan “Wisma Mulia”. Bukan! Bukan namanya yang membuatku penasaran untuk menengok kekiri, namun aku ingatanku tak sengaja mampir ke sebuah operator seluler di negeri ini.
Telkomsel! Ya, disitulah basecamp atau bahasa formalnya Kantor Pusat dari Operator “Plat Merah” tersebut. Mengapa aku sebut sebagai operator “Plat Merah”? Karena Telkomsel merupakan anak perusahaan Telkom yang merupakan salah satu anggota BUMN atau dengan kata lain milik pemerintah. Perusahaan yang tergabung dalam Telkom Group ini merupakan asset terbesar dari Telkom apalagi kalau bukan dari jangkauan dan pendapatannya (karena memang tarifnya yang Subhanallah).
Baiklah, cukup sekian intronya. Untuk kemudian saya akan sedikit membahas perusahaan yang pada tahun 2014 ini mendapatkan banyaksekali penghargaan, salahsatunya Top Brand Award 2014. Saya akan bahas sesuai dengan Frame “Desain dan Stuktur Organisasi” pada bab 9-10 Materi Teori Organisasi Umum 2.

A.    PENDAHULUAN
Sejak dibentuk pada tahun 1995, Telkomesel terus berkembang menjadi salah satu perusahaan Telekouminakasi unggulan di negeri ini. Dengan mencanangkan budaya perusahaan THE TELKOMSEL WAY yang kesemuanya ditujukan bagi seluruh pimpinan dan karyawan perusahaan, dalam pola pikir, sikap, perilaku dan tindakan sehari-hari dalam bekerja memberikan kontribusi kepada Perusahaan, dibangun dari tiga bagian, yaitu:

1. Philosophy to be the Best, yaitu Always The Best dan GREAT Values yang terdiri dari InteGrity, Respect, Enthusiasm, LoyAlty dan Totality;

2. Principles to be the Star, yaitu SolidSpeedSmart (3S);

3. Practices to be the Winner, yaitu GREAT PeopleGreat Strategy dan Great Innovation (3G).

Dengan mengusung Bangunan sebagai berikut:


Semua hal tersebut diatas menjadi hal yang tidak mengagetkan karena pada dasarnya hal tersebut sesuai dengan Visi dan Misi Perusahaan, yaitu:
·         Visi
Menjadi penyedia layanan dan solusi mobile digital lifestyle kelas dunia yang terpercaya 

·         Misi
Memberikan layanan dan solusi mobile digital yang melebihi ekspektasi pelanggan, memberikan nilai tambah kepada para stakeholders, dan mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa.
Didukung dengan jajaran direksi yang sangat berkompeten, diantaranya:
Presiden Direktur
:
Ririek Adriansyah
Direktur Keuangan
:
Heri Supriadi
Direktur Sales
:
Mas'ud Khamid
Direktur Human Capital Management
:
Priyantono Rudito
Direktur Network
:
Sukardi Silalahi
Direktur Planning & Transformation
:
Edward Ying Siew Heng
Direktur IT
:
Ng Soo Kee
Direktur Marketing
:
Alistair Johnston


Perusahaan ini berkembang menjadi salah satu perusahaan paling berkembang di Indonesia.

B.     DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI

Dalam dimensi struktur orgnasisai ada 3 bentuk struktur yaitu Formalisasi, Sentralisasi serta Komplesitas. Dalam kasusnya Telkomsel menggunakan setidaknya semua bentuk diatas, dengan perincian:
a.       Formalisasi
yaitu sejauhmana organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya. Dengan adanya formalisasi ini keanekaragaman akan berkurang, koordinasi menjadi lebih cepat dan lebih baik serta lebih hemat baik dari sisi SDM maupun finansial.
b.      Sentralisasi
Yaitu tingkat di mana pengambilan keputusan dikonsentrasikan pada suatu titik  tunggal di dalam organisasi. Tidak murni memang, namun mengacu pada formalisasi diatas sentralisasi acapkali digunakan terutama dalam hal pengambilan keputusan strategis dan besar.
c.       Kompleksitas
Untuk mengimbangi 2 struktur diatas maka digunakan pula bentuk komplesitas yaitu struktur yang mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi termasuk di dalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan di dalam hirarki organisasi serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar secara geografis. Bukan hanya itu, Telkomsel banyak bekerjasaman dengan vendor-vendor yang terkait dengan pekerjaannya yang artinya sangat komplek.
Selanjutnya kalau membicarakan tentang perusahaan kita tidak akan jauh-jauh dari yang namanya Departementalisasi. Apa itu Departementalisasi itu? Yaitu upaya mengelompokan aktivitas pekerjaan sehingga aktivitas-aktivitas dan hubungan yang serupa dan logis dapat diselenggarakan secara serempak. Divisi tenaga kerja menghasilkan spesialis yang memerlukan koordinasi. Koordinasi ini difasilitasi dengan mengelompokkan para spesialis bersama-sama dalam sejumlah departemen.
Ada 2 jenis departementalisasi: Departementalisasi Fungsional dan Departementalisasi Divisional. Departementalisasi Fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan-kegiatan (tugas) sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Sedangkan Departementalisasi Divisional adalah Struktur organisasi atas dasar produk setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk).
Di Telkomsel sendiri pembagian departemen mengkombinasikan 2 jenis diatas. Baik itu fungsional, yaitu penempatan tenaga ahli di bidangnya. Tidak ada tumpang tindih ahli, semua disesuaikan bidang dan kemampuan. Di Telkomsel juga menerapkan depertamensitalisasi secara divisional, terlebih lagi secara regional. Dengan luasnya wilayah Indonesia tidak mungkin perusahaan menerapkan 1 pintu dalam penanganannya. Minimal sudah ada kantor cabang di setiap kota besar di Indonesia dari Sabang sampai Merauke demi mendukung terciptanya pelayanan prima.

C.    MODEL DAN DESAIN ORGANISASI
Model desain organisasi atau struktur organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Ada 2 Teori yaitu: Mekanistik dan Organik.

Di Telkomsel sendiri lebih banyak menggunakan teori organik karena telah dibuktikan dengan poin pengembangan SDM di Telkomsel itu sendiri yang salah satunya adalah mengenal semua karyawannya sebagai contributor dari kesuksesan perusahaan. Selain itu juga adanya reward terhadap kontribusi individual di lingkungan perusahaan Telkomsel di seluruh Indonesia. Dua hal tersebut merupakan ciri model organisasi organik yang salah satu cirinya adalah proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode partisipasi.

D.    IMPLIKASI MANAJERIAL DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI

Dengan jangkauan jaringan terluas yaitu hampir 95% wilayah di Indonesia, Telkomsel membuktikan bahwa Telkomsel adalah perusahaan dengan dedikasi dan semangat untuk memberikan pelayanan telekomunikasi ke berbagai lapisan masyarakat mulai dari kawasan perkotaan, ibukota kecamatan, daerah perintis, hingga desa perbatasan negeri, baik di gugusan pulau kecil ataupun di hutan pedalaman.

Hal itu tentunya tidak dengan sekejap bisa dijalankan dan diraih. Ada perjalanan berat dan panjang yang harus dilalui  untuk mencapai puncak. Lahir ditahun 1995 yang bahkan teknologi seluler dianggap sangat mutakhir pada jamannya, kemudian menghadapi krisis moneter yang menyerang Indonesia sampai awal Milenium ke-2.
Telkomsel tetap tekun menyuguhkan performanya. Banyak program-program diusung, namun sampai saat ini kualitas lah yang sangat bisa diandalkan oleh Telkomsel.


Forms are Temporary but Class is Permanent. 

Demikian sedikit sharing saya tentang perusahaan yang perusahaan yang memang terkenal ini. Mohon saran untuk perbaikan kedapannya. Kritik boleh juga kok demi kemaslahatn ummat.
Wassalam.


http://www.telkomsel.com/board-of-directors

RAJA PONSEL PINTAR YANG TAK PERNAH JAUH DARI MASALAH

DISCLAIMER : Cerita-cerita dan konten di     dalam blog ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, instans...