ALEX SI-"DRAGON"NAGA, AKTOR UTAMA KEBANGKITAN SANG "PLAT MERAH"
Setelah Anda membaca tentang struktur organisasi di
tubuh Telkomsel pada post sebelumnya kita akan mengetahui beberapa penghargaan
yang diraih. Baik dari tahun-tahun sebelumnya maupun yang baru-baru ini diraih.
Untuk 2 tahun kebelakang ini misalnya, banyak sekali hal yang diperoleh oleh
Telkomsel. Tapi siapa sebenarnya aktor dibalik semua keberhasilan Telkomsel
akhir-akhir ini?
Kalau saya boleh menyebut, saya akan menyebut nama
Alex J Sinaga. Siapa Alex ini? Apa kontribusinya selama ini?
Lahir di Pematang Siantar, 27 September 1961 pria
bernama lengkap Alex Janangkih Sanaga ini merupakan Direktur Utama Telkomsel
dari tahun 2012 sampai akhir 2014. Dengan kepepimpinanyalah Telkomsel yang pada
waktu itu dinyatakan pailit oleh Pengadilan Tinggi dibawanya menuju era
keeamasan seperti sekarang ini. Saat ini beliau merupakan Direktur Utama Telkom
Group.
A.
TEORI
KEPEMIMPINAN
Dalam
ilmu keroganasian kita akan menemukan banyak sekali definisi kepemimpinan yang
bervariasi namun dengan maksud yang sama. Oke bahasa simpelnya, kepemimpinan
adalah kemampuan seseorang meyakinkan orang lain supaya bekerjasama dibawah
pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai tujuan tertentu. Ada beberapa
teori kepemimpianan, diantaranya:
1. Great Man Theory.
Teori ini mengatakan bahwa pemimpin besar (great leader)
dilahirkan, bukan dibuat (leader are born, not made). Ketika teori great
man diusulkan, sebagian besar pemimpin adalah orang laki-laki dan hal
itu tidak bisa ditawar. Konsep kepemimpinan pada teori ini yang disebut orang
besar adalah atribut tertentu yang melekat pada diri pemimpin atau sifat
personal, yang membedakan antara pemimpin dan pengikutnya.
2. Teori Sifat.
Teori sifat kepemimpinan membedakan pada pemimpin dari mereka yang
bukan pemimpin dengan cara berfokus pada berbagai sifat dan karakteristik
pribadi masing-masing. Pada teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa
keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat atau ciri-ciri yang
dimilikinya. Atas dasar pemikiran tersebut, timbul anggapan bahwa untuk menjadi
seorang pemimpin yang berhasil sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi
pemimpin. Kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan
berbagai sifat atau ciri-ciri di dalam dirinya.
3. Teori Perilaku.
Teori perilaku disebut juga dengan teori sosial dan merupakan
sanggahan terhadap teori great man. Pemimpin itu harus disiapkan,
dididik dan dibentuk tidak dilahirkan begitu saja (leaders are made, not
born). Teori ini memandang bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari pola
tingkah laku, dan bukan dari sifat-sifat (traits) seorang pemimpin.
4. Teori Kepemimpinan Situasional.
Teori kepemimpinan situasional adalah suatu pendekatan terhadap
kepemimpinan yang menganjurkan pemimpin untuk memahami perilaku bawahan, dan
situasi sebelum menggunakan perilaku kepemimpinan tertentu. Teori ini muncul
sebagai reaksi terhadap teori perilaku yang menempatkan perilaku pemimpin dalam
dua kategori yaitu otokratis dan demokratis.
5. Teori Kepemimpinan Karismatik.
Dalam teori ini para pengikut memiliki keyakinan bahwa pemimpin
mereka diakui memiliki kemampuan yang luar biasa. Kemampuan mempengaruhi
pengikut bukan berdasarkan pada tradisi atau otoritas formal tetapi lebih pada
persepsi pengikut bahwa pemimpin diberkati dengan bakat supranatural dan
kekuatan yang luar biasa. Di mana kemampuan yang luar biasa tersebut hanya
dimiliki oleh orang- orang tertentu dan tidak semua orang memilikinya. Seorang pemimpin
dianggap orang yang lebih tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari.
Teori tetaplah teori karena pada kenyataannya semua
berbeda dalam kehidupan nyata. Namun dengan teori yang mendekati yang bilamana
hal tersebut sebagai acuan bisa dilakukan. Alex Sinaga disini bisa saja lebih
dekat ke Teori Perilaku. Karena dalam kenyataannya sifat kepemimpinannya sudah
mulai terbentuk dari usia muda. Mulai dari masuk ITB kemudian melanjutkan
kuliah di Inggris pastinya banyak sekali organisasi-organisasi yang telah
diikuti.
Dari situ sangat bisa dilihat bahwa sifat kepemimpinan
bisa datang darimana saja. Bahkan Alex merupakan salah satu pengurus Badan
Penggelola Sopo Marpingkir HKBP. Maka tak heran bila Alex sangat bisa
diandalkan. Seperti sudah banyak beredar bahwa Alex Sinaga ini sebelum masuk ke
Telkomsel sudah banyak langlangbuana di dunia pertelekomunikasian. Karirnya dirintis
dari bawah, dari mulai supervisor, manager, GM hingga jadi Presiden Direktur.
B.
TIPOLOGI
KEPEMIMPINAN
Tipologi
kepemimpinan disusun dengan titik tolak interaksi personal yang ada dalam
kelompok . Tipe-tipe pemimpin dalam tipologi ini dapat dikelompokkan dalam
kelompok tipe berdasarkan jenis-jenisnya antara lain:
1. Tipe Otokratis.
Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki
kriteria atau ciri seperti menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, mengidentikkan
tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, menganggap bawahan sebagai alat
semata-mata, tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, terlalu tergantung
kepada kekuasaan formalnya, dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan
pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
2. Tipe Militeristis.
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin
yang memiliki sifat-sifat berikut yaitu dalam sistem perintah dalam
menggerakkan bawahan lebih sering dipergunakan, senang bergantung kepada
pangkat dan jabatannya dalam menggerakkan bawahan, senang pada formalitas yang
berlebih-lebihan, menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, sukar
menerima kritikan dari bawahannya, serta menggemari upacara-upacara untuk
berbagai keadaan.
3. Tipe Paternalistis.
seorang yang memiliki ciri sebagai berikut yaitu menganggap
bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (over-protective),
jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan,
jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif,
jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi
dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.
4. Tipe Karismatik.
Pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan
karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun
para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi
pengikut pemimpin itu.
5. Tipe Demokratis.
kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut yaitu
dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa
manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha
mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan
tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan
bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam
usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada
bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu
tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat
kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses
daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai
pemimpin.
Dari
pengamatan saya, Alex Sinaga masuk dalam kategori pemimpin bertipe Demokratis.
Beliau merangkul semua pihak untuk bersama-sama mengangkat derajat Telkomsel
yang sebelumnya hanya sebagai “penggembira” dalam perang tarif seluler menjadi
penguasa Seluler di seluruh Indonesia. Bukan hanya itu, Alex Sinaga juga
merupakan beberapa direksi yang terbuka ke pers. Padahal komunikasi dengan public
sangat-sangatlah hal yang berharga.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN
Setidaknya
ada 3 faktor yang mempengaruhi seseorang dalam menjalankan kepemimpinan:
1. Faktor Kemampuan Personal.
Kombinasi antara potensi sejak pemimpin dilahirkan ke dunia
sebagai manusia dan faktor pendidikan yang ia dapatkan.
2. Faktor Jabatan.
Pengertian jabatan adalah struktur kekuasaan yang pemimpin duduki.
Jabatan tidak dapat dihindari terlebih dalam kehidupan modern saat ini,
semuanya seakan terstrukturifikasi. Dua orang mempunyai kemampuan kepemimpinan
yang sama tetapi satu mempunyai jabatan dan yang lain tidak maka akan kalah
pengaruh. sama-sama mempunyai jabatan tetapi tingkatannya tidak sama maka akan
mempunya pengarauh yang berbeda.
3. Faktor Situasi dan Kondisi.
Pengertian situasi adalah kondisi yang melingkupi perilaku
kepemimpinan. Disaat situasi tidak menentu dan kacau akan lebih efektif jika
hadir seorang pemimpin yang karismatik. Jika kebutuhan organisasi adalah sulit
untuk maju karena anggota organisasi yang tidak berkepribadian progresif maka
perlu pemimpin transformasional. Jika identitas yang akan dicitrakan oragnisasi
adalah religiutas maka kehadiran pemimpin yang mempunyai kemampuan kepemimpinan
spritual adalah hal yang sangat signifikan. Begitulah situasi berbicara, ia
juga memilah dan memilih kemampuan para pemimpin, apakah ia hadir disaat yang tepat
atau tidak.
Setalah
kita membaca beberapa artiket tentang Alex Sinaga kita akan menemukan bahwa dia
mmemerlukan perjalan panjang untuk mencapai puncak karirnya. Dan dari sini pula
kita bisa menyimpulkan bahwa kepemimpinan Alex Sinaga lebih banyak dari factor personal.
Dari kecil Alex Sinaga sudah diajarkan untuk menimba ilmu sebanyak mungkin.
Dari pengalaman-pengalaman inilah yang kemudian menjadi nilai tambah bagi
kedepannya.
Alex
Sinaga juga termasuk pemimpin yang ulet, rajin dan mau berkembang. Jalan
setapak yang harus dilalaui adalah General Manager Telkom Jakarta Barat, Senior
Manager Kinerja – Divisi Regional 2, Kepala Divisi Fixed Wireless Jaringan, dan
kepala Divisi Enterprise Service. Selain itu, dia menjadi Komisaris PT Sigma
Cipta Caraka sejak 2008 dan juga menjabat sebagai Komisaris Utama. Tak hanya
itu saja, beliau juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Metra yang juga
merupakan anggota Telkom Grup. Jadi memang factor kepemimpinan yang paling
berperan yaitu factor personal yang mana beliau senantiasa mengembangakannya
secara sendiri.
D.
IMPLIKASI
MANAJERIAL KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Sosok pemimpin dalam sebuah organisasi sangatlah
penting. Selain sebagai visioner, pemimpin juga dynamo penggerak bagi eleman
dibawahnya yang ia pimpin demi tujuan bersama. Jadi sangatlah diperlukan
pemimpin yang berkompeten dibidangnya hingga pengalaman. Sosok Alex Sinaga merupakan
contohnya, membawa Telkomsel dari yang awalnya diputuskan pailit sampai Alex
dapat memacu pertumbuhan double digit dan membuat keuntungan tahun 2012
melonjak sebesar Rp15,72 triliun atau naik 23% dibandingkan 2011 sebesar Rp
12,82 triliun.
Disisi lain, jumlah pelanggan pun melesat menjadi 122
juta, termasuk 25 juta pelanggan data pasca masyarakat dilanda kejenuhan
sebagai akibat perang tarif yang melanda industri selular. Luar biasa!
REFRENSI: